Apa Itu Cortisol Face? 

189
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Apakah wajah kamu terlihat bengkak dan sembab? Jika demikian, kreator TikTok pasti menganggap bahwa kamu mengalami kondisi “Cortisol Face” atau juga dikenal sebagai
“Moon Face”. Mereka mengklaim hal itu disebabkan oleh tingginya kadar hormon stres kortisol. Ya, belakangan ini platform video pendek itu dibanjiri kreator yang menanggapi tren ini, membahas dampak stres terhadap kulit mereka dan memberikan kiat tentang cara menguranginya.

Faktanya, Cortisol Face bukanlah kondisi umum dan pendapat para kreator TikTok belum terbukti secara ilmiah. Beberapa gejala yang dikaitkan orang dengan Cortisol Face juga dihubungkan dengan Cushing Syndrome, suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh memproduksi kortisol secara berlebihan. Namun, Cushing Syndrome sangat jarang terjadi, dan meskipun stres dapat menyebabkan peradangan, para ahli kesehatan mengatakan bahwa itu mungkin bukan satu-satunya penyebab jika kamu merasa wajah tampak bengkak dan menggelembung.

Dokter pengobatan fungsional terkemuka dan salah satu pendiri Murthy Health, Vijay Murthy PhD, mengatakan gagasan bahwa Cortisol Face memengaruhi setiap orang yang mengalami stres sebagian besar adalah mitos. “Meskipun kadar kortisol tinggi yang kronis dapat menyebabkan pembengkakan wajah, ini biasanya terlihat pada gangguan endokrin yang lebih parah, alih-alih stres sehari-hari yang dialami kebanyakan orang,” ia menjelaskan kepada Healthline.

“Kadar kortisol tinggi yang kronis dapat menyebabkan perubahan wajah, tetapi efek yang begitu nyata tidak umum terlihat di luar kondisi medis yang signifikan. Pada kebanyakan kasus, stres sehari-hari tidak meningkatkan kortisol untuk menghasilkan perubahan fisik dramatis,” Murthy melanjutkan.

Pengawas apoteker di Chemist Click, Abbas Kanani, juga setuju bahwa Cortisol Face tidak mungkin memengaruhi kebanyakan orang. “Cortisol Face dapat disebabkan oleh berbagai hal, tidak hanya stres, termasuk mengonsumsi steroid dan suatu kondisi yang disebut Cushing Syndrome, di mana terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, tetapi ini biasanya jarang terjadi,” Kanani menerangkan.

Stres dan Wajah Bengkak Berkaitan? 

Saat stres, kamu mungkin menyadari kalau wajah terlihat sedikit lebih tembam dari biasanya. Mengapa demikian? “Suatu proses yang dikenal sebagai Lipogenesis terkadang terjadi saat kortisol meningkat dalam tubuh. Proses ini menciptakan jaringan lemak (terutama di sekitar wajah, leher, dan perut),” ujar Kanani. 

Selain itu, ia melanjutkan, kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan retensi air dan natrium,
yang terletak di jaringan wajah sehingga mengakibatkan wajah tampak bengkak. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan ini kemungkinan tidak terlalu terasa. Murthy menyebut efek yang begitu kentara tidak umum terlihat di luar kondisi medis yang signifikan, jadi merasa stres sesekali tidak akan terlalu berpengaruh.

Pembengkakan dan perut kembung mungkin sedikit lebih kentara jika kamu mengalami stres kronis. “Pada tahap akhir stres kronis, kelenjar adrenal mungkin kelelahan karena permintaan produksi kortisol yang terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan pola pelepasan kortisol yang tidak teratur, dengan potensi naik turun,” ucap Murthy. Ia menambahkan, peningkatan kortisol yang berkepanjangan menekan sistem imun, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan peradangan, yang juga dapat menyebabkan pembengkakan wajah. 

Kata kuncinya adalah ‘berkepanjangan’! Kamu tidak mungkin mengalami Cortisol Face kecuali jika kamu mengalami tekanan tingkat tinggi dalam jangka waktu lama. “Stres sehari-hari, bahkan jika kronis, biasanya tidak meningkatkan kortisol untuk menghasilkan perubahan fisik yang begitu nyata,” tutur Murthy. Ia menilai tubuh kebanyakan orang dapat menangani dan beradaptasi dengan stres sehari-hari tanpa menyebabkan peningkatan kadar kortisol yang signifikan dan berkelanjutan. 

Cara Mengatasi Wajah Bengkak

Jika wajah kamu tampak lebih bengkak dari biasanya, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Hal pertama yang harus dipahami adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan wajah bengkak. Murthy mengatakan faktor-faktor ini meliputi:

• Faktor pola makan: Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air dan pembengkakan.
• Alergi: Reaksi alergi bisa menyebabkan pembengkakan pada wajah.
• Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, seperti steroid, dapat menyebabkan retensi cairan dan kembung.
• Kondisi medis: Kondisi seperti hipotiroidisme atau penyakit ginjal juga dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah.
• Kurang tidur: Kurang tidur dapat menyebabkan retensi air dan wajah tampak bengkak.

Mengubah pola makan bisa membantu mengurangi pembengkakan pada wajah. “Mengurangi asupan garam dapat mencegah retensi air, sementara minum banyak air membantu membuang kelebihan natrium dan mengurangi pembengkakan,” kata Murthy. Memprioritaskan tidur juga dapat membantu. “Tidur yang cukup bisa meningkatkan penampilan secara keseluruhan dan mengurangi bengkak,” jelas Murthy. Di sisi lain, Kanani merekomendasikan untuk mengompres wajah dengan air dingin
untuk mengurangi bengkak. [IM]

Previous articleFrom Olympics To Titanique
Next articleFakta dan Mitos Menyusui