Aksi Solidaritas Diaspora: Donor Darah Bersama Rayakan HUT RI dan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

172
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Sekitar 40 orang diaspora Indonesia di Sydney berkumpul dalam acara “Aksi Solidaritas Diaspora” yang diadakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024, di Lifeblood Center di Town Hall Sydney. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke-79 dan juga merayakan
75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia.

Acara donor darah ini mendapatkan dukungan penuh
dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney serta komunitas diaspora Indonesia.
Di antara peserta, banyak yang mengikuti donor darah untuk pertama kalinya, sementara sebagian lainnya sudah rutin melakukan donor. Hadir saat itu juga Konjen RI di Sydney, Vedi Kurnia Buana bersama staff jajajaran KJRI. Beliau memberikan appresiasi atas inisiatif ini dan juga menekankan pentingnya kontribusi warga serta diaspora Indonesia terhadap misi kemanusiaan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan darah di Australia.

Pihak Red Cross Australia diwakili oleh Mrs. Leslie secara formal memberikan sertifikat penghargaan kepada IDN dan KJRI Sydney atas inisiatif mereka. Pihak RedCross mengucapkan “congratulation” selamat kepada masyarakat dan diaspora Indonesia dan juga menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting artinya mengingat kebutuhan darah di Australia yang sangat tinggi. Saat ini, Australia membutuhkan sekitar 30.000 kantong darah per minggu untuk memenuhi permintaan rumah sakit dan pusat kesehatan.

President IDN NSW Salut Muhidin melaporkan bahwa acara ini bukan yang pertama kali dilakukan. Aksi Solidaritas ini sudah dilaksanakan pada tahun 2022 bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan di bulan November. Hanya saja di 2023 lalu, kegiatan ini sempat tertunda karena masalah teknis dan koordinasi, namun akhirnya dapat dilanjutkan kembali pada tahun ini. Panitia berharap acara ini akan menjadi inisiatif rutin setiap tahunnya.

Antusiasme dari diaspora sangat besar, meski beberapa tidak dapat hadir pada hari tersebut. Ada usulan untuk memperpanjang program selama satu bulan, untuk memungkinkan diaspora melakukan donor darah sesuai dengan preferensi waktu dan lokasi mereka. Sebuah ide baik yang patut dipikirkan.

Beberapa peserta memberikan tanggapan positif terhadap acara ini. Ibu Amalia Rossi misalnya mengungkapkan kebahagiaannya dapat berpartisipasi, mengingat dia sedang mencari informasi mengenai donor darah dan merasa beruntung ada program ini. Sementara itu, Ibu Inge, seorang pengusaha diaspora, menyatakan dukungannya yang kuat terhadap acara ini dan menyebutkan bahwa dia juga telah berpartisipasi pada program serupa di tahun sebelumnya.

Panitia acara menyampaikan terima kasih kepada semua peserta dan berharap lebih banyak orang akan bergabung di masa depan. Program ini direncanakan akan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya untuk terus mendukung kebutuhan donor darah dan mempererat hubungan komunitas diaspora dengan masyarakat lokal.

Acara dimulai pukul 10 pagi dan berlangsung dengan semangat solidaritas serta keinginan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Australia. [IM]

Previous articleGagal Jadi Polwan, Sukses Berbisnis Visa 
Next articleDirgahyu RI ke-79. Apakah Indonesia Mencintaiku?