Sering Terbangun Saat Terlelap, Apa Penyebabnya?

1139
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Tidur tak bisa dipungkiri menjadi salah satu kegiatan paling penting dalam kehidupan manusia. Apalagi setelah seharian beraktivitas, tidur adalah cara paling ampuh untuk mengistirahatkan dan menjaga badan agar tetap sehat. Namun demikian, proses tidur mungkin tidak selamanya berjalan mulus bagi beberapa orang. Ada yang mengalami kesulitan atau insomnia, ada juga yang bisa tidur tapi lebih sering tidak nyenyaknya, alias sering terbangun di malam hari.

Sebuah penelitian menyebutkan, konon tidur yang terputus-putus bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, mulai dari kelelahan, kebingungan, hingga bahkan depresi. Lantas, bagaimana solusinya? Tentu saja sebelum mencari solusi harus lebih dulu mencari penyebabnya. Pasalnya, tidak bisa tidur atau sering terbangun di malam hari kala sedang terlelap bukan datang begitu saja. Melainkan karena satu dan lain hal, salah satunya kopi.

Ya, bicara tentang kopi, artinya tidak jauh-jauh dari kafein. Nah, tahukah Anda bahwa ternyata butuh waktu 5 sampai 6 jam untuk mencerna kafein? Jadi jika kita minum kopi jam 7 malam, maka kita baru bisa tidur nyenyak ketika jam menunjukkan pukul 12 malam. Kebayang dong kalau kita baru meminumnya di atas jam 9 malam? Selain kopi, pikiran negatif, stress, serta kecemasan juga disebut-sebut dapat menurunkan kualitas tidur loh! Belum lagi kurangnya tryptophan dalam tubuh.

Tryptophan sendiri merupakan zat yang penting dalam memproduksi hormon yang bertanggung jawab untuk menjaga kualitas tidur, yaitu serotonin dan melatonin. Kekurangan zat ini, sama artinya kualitas tidur yang tidak baik. Lantas, makanan apa saja yang mengandung zat ini? Ada kedelai, labu dan ada juga kacang lentil. Namun, lepas dari semua hal alamiah di atas, masalah teknis seperti kasur yang tidak enak juga bukannya tidak mungkin berperan dalam kasus tidak nyenyaknya tidur Anda. Karenanya, cobalah memilih kasur dan alat tidur yang nyaman agar tidur juga menjadi lebih nyenyak.

Nah, kalau kesemua masalah diatas telah dibenahi, namun kualitas tidur belum juga menunjukkan tanda-tanda kemajuan, memeriksakan diri ke dokter mungkin bisa menjadi solusi. Karena sering terbangun di malam hari juga bisa saja disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya.

Previous articlePimpin Rapat Perdana, Konjen RI Sydney Subolo Garisbawahi Peningkatan Visibilitas Indonesia di Australia
Next articleOseng Kikil Mercon