Paviliun Indonesia di CeBIT Australia 2018:

ITPC Sydney dan Bekraf Berpartisipasi dalam Pameran Teknologi Terbesar di Australia

1989
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney dan Atase Perdagangan di Canberra terus mengembangkan potensi produk-produk nilai-tambah Indonesia ke Australia. Salah satunya adalah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf Indonesia) dan Konsulat Jenderal Indonesia Sydney melalui partisipasi dalam Centrum fur Buroautomation, Informationstechnologie und Telekomunikation (CeBIT) 2018 pada 15-17 Mei 2018 yang diadakan di International Convention Centre Sydney, Darling Harbour.

CeBIT Australia 2018 sendiri adalah pameran dan konferensi teknologi B2B terbesar dan terlama yang diselenggarakan di kawasan Asia Pasifik. Acara ini menyatukan para profesional di bidang teknologi dan mengambil tema tahun ini “The Future of Business Technology”.

Tahun ini merupakan partisipasi ketiga sekaligus terbesar dari Indonesia. ITPC Sydney dan Bekraf, bersama dengan Atase Perdagangan Indonesia di Canberra dan KJRI Sydney menghadirkan Pavilion Archipelageek Indonesia. Menempati stand E6 di Hall 3, Paviliun Indonesia ini diwakili oleh delapan perusahaan di bidang teknologi diantaranya:
Squline – start-up yang fokus di bidang pendidikan terkait kursus online belajar bahasa asing, Medico – mengembangkan aplikasi di bidang medis, 8villages – didirikan tahun 2011 yang mengusung portal pertanian, Nicslab – membantu akademisi dan industri menyediakan data di bidang telekomunikasi, Solusi247 (YAVA) – menggunakan big data untuk bidang kesehatan, Jojonomic – perusahaan teknologi keuangan pertama di Indonesia. Ukirama – berfokus di bidang software manajemen bisnis berbasis cloud untuk UKM dan Metabuilders (Merakyat.co) – membantu individu maupun UKM untuk memenuhi kebutuhan teknologi dalam skala besar.

“Dari kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan transaksi bisnis, kerjasama atau kolaborasi dengan industri teknologi internasional, dan peluang lain yang dapat mendukung pertumbuhan ekosistem subsektor aplikasi di Indonesia”, ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak

Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi ini dipilih oleh tim kurator yang terdiri dari Direktur Fasilitasi TIK Bekraf Muhammad Neil El Himam, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf Boni Pudjianto, Kepala ITPC Sydney Agung Haris Setiawan, Founder & Chief Executive DailySosial.id Rama Mamuaya, dan Founder Indonesian Android Community Agus Hamonangan.

Tim kurator telah melakukan penilaian terhadap 30 peserta yang mendaftar melalui aplikasi terbuka yang dimulai pada 1 Februari hingga 22 Maret 2018. Proses ini kemudian dilakukan dalam dua tahap, pertama pada 28 Maret, di mana 16 peserta dipilih dan diteruskan ke kedua tahap pada 2 April 2018. Kemudian dari tahap kedua, 8 peserta akhir dipilih untuk berpartisipasi dalam CeBIT Australia 2018 ini.


Selain menghadiri CeBIT, para peserta juga akan melakukan bisnis matching yang sesuai dengan bisnis lokal Australia yang dipilih oleh pemerintah New South Wales (NSW), Australia. Acara ini dijadwalkan pada hari Jumat, 18 Mei 2018. Peserta akan mempresentasikan produk dan layanan mereka, yang akan diikuti oleh pertemuan one-on-one dengan mitra bisnis Australia.

Diharapkan bahwa kecocokan bisnis ini akan memperkuat hubungan Indonesia dengan pemerintah lokal NSW, terutama dalam sektor teknologi informasi. Perusahaan juga akan diberi pengarahan oleh pemerintah NSW dan sektor bisnis tentang peluang startup dan fintech untuk memasuki pasar Australia.

 

Previous articlePojok Pemilu 2019 – Ada Apa di Tanggal 13 April 2019?
Next articleSelamat Menunaikan Ibadah Puasa