KEPO – Kepoin Kehidupan di Sydney

2570
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Hidup di Sydney tentunya beragam bagi setiap pribadi. Pembaca pun tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda satu sama lain. Nah, Indomedia jadi kepo nih perbedaan kehidupan di Sydney antara anak-anak dan orang dewasa. So this month we will be looking on Life in Sydney for a 12, 29, and 77 years old! Buat narasumbernya, Indomedia mewawancara Angie (A), Welsye (W), dan Roy (R).

Ikuti yah komentar mereka…

1. Describe living in sydney in 1 sentence.
A: there’s fresh air and nice community
W: di sini nyamannya kalau pagi tuh dengerin suara burung berkicau
R: santai, menarik, dan menyenangkan

2. What’s your favorite part of living in sydney?
A: the environment
W: pohon-pohon begitu indahnya setiap tahun, berganti-ganti musim juga berganti-ganti bunganya. Waktu winter bunganya lain, waktu spring bunganya lain, waktu musim berbuah pun bunganya lain. Nah, kalau bosan tinggal jalan-jalan!
R: budaya kerjanya yang jauh lebih santai

3. What’s your less favorite part?
A: umm… maybe because my family is in Indonesia
W: kalau punya anak umurnya sudah cukup mereka maunya tinggal sendiri (move out)
R: living cost sangat mahal

4. Would you recommend someone
your age to live in sydney??
A: yes!
W: kalau ada anak di sini, lebih baik ikut anak ke sini
R: yes, of course!

Gimana? Menarik bukan betapa jawaban atau perspektif setiap orang bisa berbeda satu sama lainnya. Tentunya ini karena berbedanya pengalaman dan orientasi hidup kita. Jawaban kita sendiri pun mungkin akan berbeda jika ditanyakan pada waktu yang berbeda. Untuk menambahkan, penulis juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu!

So.. this is life in Sydney for a 19 years old.

One sentence to describe Sydney: “Never ending surprises!”.
My favorite part of living in Sydney is the seemingly endless things to see and experience. Memang sih aku baru satu tahun setengah tinggal di Sydney, tapi rasanya setiap bulannya pasti ada sesuatu yang baru. Sepanjang tahun ada banyak festival dan pagelaran yang di fasilitasi oleh pemerintah. To name some, Sydney Festival, Vivid Sydney, Granny Smith Festival, dan lain-lain. Selain itu, banyak banget museum, teater, maupun taman yang bisa diakses umum.

Di sana pun sering kali ada acara atau instalasi yang baru. Jadi, tidak pernah bosan deh di Sydney. Belum lagi keindahan alamnya yang belum banyak aku eksplorasi. Satu hal penting yang harus dilakukan di Australia: Road Trip. So many places to visit!

Ah, I’m getting over my head… suburb di Sydney pun banyak banget yang menarik, seperti yang bisa kita saksikan di kolom All Things Local. Menulis kolom itu dan mengunjungi satu suburb yang berbeda setiap minggunya, begitu banyak hal baru yang terus kutemui dari kota ini.

On the other hand, the living expense is my less favorite thing of living in Sydney. Apalagi kalau dibandingkan dengan Indonesia, biaya hidup di sini memang berlipat-lipat ganda!
Tapi, menurutku karena memang life quality nya in general juga lebih baik. Mulai dari fasilitas yang diberikan pemerintah, juga minimum wage yang lebih tinggi. Kalau misalnya bisa sambil kerja, living expense nya pasti bisa ketutup kok. So in the end, my answer is yes!

I do recommend someone my age to live in Sydney. I know I didn’t talk much about the education part, that’s because I think it depends on what you’re studying. Do a research on where is the best place/uni for you to study that field of passion you have. Dan tentunya jadikan artikel ini pertimbangan juga dari segi hidup sehari-harinya kalau kalian memutuskan untuk memilih Sydney.

Jangan lupa buat kirim pertanyaan-pertanyaan kepo kalian di kolom komentar di Instagram atau Indomedia TV ‘Kolom Kepo’ dengan ‘#KepobarengIndomedia’ yaa!      See you next month!

Salam Kepo!

 

Previous articleMeriahnya Open House Lebaran Di Canberra
Next articleAll Things Local – Lakemba (and Bankstown)