Kentut, Jangan Dicium Baunya Tapi Rasakan Manfaatnya

2867
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Sebagian dari Anda mungkin berpikir, betapa joroknya orang yang suka kentut atau buang angin sembarangan. Seolah kentut mereka seharum wewangian. Pokoknya, reaksi pertama yang Anda tunjukkan ketika ada teman atau orang di sekitar Anda kentut dan menimbulkan bau tidak sedap adalah, iiih… jorok, dengan muka seperti ingin menelan orang itu hidup-hidup. Apalagi jika kemudian si empunya kentut itu dengan tidak tahu dirinya malah cegar-cengir.

Ok, untuk kali ada fakta yang akan membuat Anda kaget. Pasalnya, tahukah Anda bahwa bau tidak sedap yang dihasilkan dari kentut teman Anda itu sesungguhnya memiliki banyak manfaat? Sekelompok peneliti dari University of Exeter, Inggris, bahkan mengatakan bahwa mencium bau kentut baik untuk Anda. Kok bisa? Ya, dalam hal ini para peneliti menempatkan dengan cara tertentu dosis kecil hidrogen sulfida (H2S), gas berbau seperti telur busuk. Dari sini mereka mengetahui bahwa gas itu dapat membantu menjaga sel-sel untuk tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit seperti demensia, diabetes, serangan jantung, stroke, bahkan penyakit kanker.

Kentut menghasilkan gas serupa, yang berasal dari pemecahan makanan oleh bakteri di dalam usus. Dalam jumlah besar, gas hidrogen sulfida bisa berubah menjadi racun dan akan sangat mematikan. Namun mengingat dalam kentut dosisnya sangat rendah, maka gas ini pun berubah jadi menyehatkan. Tak hanya mengurangi risiko penyakit stroke dan kanker, bau busuk dari kentut juga disebut-sebut bisa memperpanjang umur.

Untuk percobaan, tim peneliti yang dipimpin dr. Mark Wood membuat gas kentut buatan dengan nama AP39. Dosis kecil gas ini kemudian ditiupkan ke mitokondria, organ sel yang mampu menyerap nutrisi dan mengubahnya menjadi energi dengan cara menghancurkan bagiannya sendiri. Namun, saat mitokondria hancur, tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Ternyata gas kentut buatan Wood dkk bisa menjaga mitokondria yang hancur dalam proses penciptaan energi, dimana dengan mengembalikan mitokondria adalah kunci dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

Sebuah penelitian lain, yang dilakukan Sub Departemen of Human Gastrointestinal Physiology and Nutrition dan Royal Hallamshire Hospital, menyebutkan bahwa volume gas yang dikeluarkan saat kentut dalam keadaan normal dapat mencapai kira-kira 476-1490ml (rata-rata 705ml) dalam 24 jam. Seseorang yang sering kentut atau yang tidak kentut sama sekali menunjukkan adanya kelainan tertentu pada saluran pencernaanya. Oleh karenanya, perlu diperiksa lebih lanjut.Bagaimana dengan Anda?

Previous articleNokia 9 – Pesaing Samsung Galaxy S8
Next articleAwas! Ini Bahayanya Terlalu Sering Pakai High Heels