Joe Taslim

3388
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Pria ganteng kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 yang mempunyai nama lengkap Johanes Taslim ini memulai karirnya di dunia olah raga. Ia merupakan atlet Judo profesional yang telah menyabet sederet penghargaan. Di tahun 2009, ia memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga. Kemudian Joe aktif sebagai model dan aktor.

Karir akting Joe mulai melambung berkat film “The Raid: Redemption” (2011). Pasca “The Raid”, nama Joe semakin dikenal di industri perfilman Hollywood. Suami Juli Taslim ini mendapat kesempatan tampil dengan aktor terkenal Vin Diesel dan Dwayne Johnson di film “Fast Furious 6” (2013) serta “Start Trek Beyond” (2016) bersama Chris Pine dan Idris Elba.

Beberapa waktu lalu Indomedia berkesempatan untuk dinner bareng dengan Joe Taslim sehubungan dengan kunjungannya ke Sydney dalam rangka shooting film ‘Surat Kecil untuk Tuhan’. Sambil menikmati lezatnya pasta di Italian Bowl, Newton, kita pun berbincang santai dengan Joe.

Boleh ceritain pertama kali bisa terjun ke dunia akting?
Aku kenal film itu mulanya dari iklan. Aku mulai ikut casting iklan itu dari tahun 2001. Yah awal startingnya from commercial lah, kenalan sama akting dulu in general, abis itu sempet jadi model dan nyoba audisi untuk film sampai akhirnya dapat peran pertama tahun 2007 di film Karma.

Why do you love acting?
Aku khan tinggal dan besar di Palembang, dan dari kecil orang tuaku punya kebiasaan untuk nonton bioskop bareng, paling sedikit satu atau dua kali dalam seminggu. Jadi nonton bioskop itu udah jadi bagian dari kehangatan keluarga.. so dari kecil karena aku merasa nyaman saat di bioskop jadi aku sering berpikir one day if I could ada di layar untuk entertain a lot of people, that would be wonderful. Jadi semacam cita-cita juga sih.

Kesibukan sekarang ngapain aja nih?
Sekarang yah masih sibuk dengan shooting. Kemarin baru kelar film action, sekarang lagi shooting film drama dan ada line up beberapa project lagi yang
masih dalam discussion. Tahun ini sepertinya bakal jadi tahun yang paling sibuk deh. Biasanya untuk film hanya ambil 1 atau 2 job maksimal dalam setahun.

Kalau kegiatan lain di luar entertainment apa aja nih?
I used to be a national Judo atlit for 15 years, tapi udah retired sejak tahun 2009. Sekarang hanya maintain aja sih. Selain itu aku juga mewakili
campaign brand-brand di Indonesia seperti kartu Halo dan lain-lain, jadi memang jadwal mereka masuk saat aku lagi gak shooting. Jadi quite busy lah.

Kalo lagi spare time biasanya ada hobby apa yang dilakukan nih?
For the last 2 years my hobby is music… soalnya dari kecil memang pengen bisa main musik, cuma dari kecil gak kesampean. So selama 2 tahun terakhir ini aku belajar piano dari youtube, dan lumayan sekarang udah bisa main beberapa lagu.

Bagaimana awal terlibat di film Surat Kecil untuk Tuhan nih?
Sebenernya aku sudah ditawarin sejak awal tahun ini sih, cuma saat itu aku lagi shooting film action jadi akhirnya baru bisa terlaksana sejak bulan April ini.

Apa yang membuat Joe untuk mau ikutan di film ini?
Jujurnya, aku tuh termasuk jarang main film, karena aku diberi banyak kesempatan untuk mewakili so many brand, jadi untuk film aku gak terlalu
melakukannya untuk money. I want to work in the movie that I love. The script is a special one for me… because I want to be involved di film yang
punya message kuat untuk anak-anak kecil especially anak-anak yang kurang beruntung. I accepted the movie not because for the career but more for moral obligations…I just want to do something meaningful to others. As simple as that.

Karakter Joe itu seperti apa di film ini?
Aku akan berperan sebagai dokter muda yang kuliah di Sydney dan sangat humanis karena apa yang pernah terjadi pada masa kecilnya. Jadi dia sangat relate dengan anak-anak yang sakit… misinya bukan mau jadi orang kaya tapi mau dedicate his life for humanity.

Susah gak untuk pertama kalinya memerankan tokoh seorang dokter?
Saat itu kita sempet doing observasi di rumah sakit.. paling tidak untuk mengerti tentang mesin-mesin dan cara dokter itu memeriksa secara general. But luckily dalam film ini aku gak perlu memerankan tokoh seorang dokter yang teknikal, karena yang lebih ditonjolkan adalah sisi relationship sang dokter dengan sang pasien.

Yang paling berkesan saat syuting?
Ini film pertama aku yang berinteraksi banyak dengan aktor anak-anak. Banyak hal yang seru dan harus lebih banyak improvisasi. Jadi lumayan sesuatu yang bagus untuk pembelajaran.

Why this movie is a must watch?
Film ini harus ditonton karena mungkin sama seperti saat aku jatuh cinta dengan scriptnya dan mau terlibat dalam film ini. Film ini akan sangat enjoyable but the core of the movie is for us to have more awareness terhadap anak-anak jalanan. So hopefully after watching this movie bisa membuat mereka lebih punya hati untuk mau membantu dan tidak ignorance terhadap anak-anak jalanan terutama yang sering kita lihat di Indonesia.

Rencana karir beberapa tahun ke depan?
Yang pasti masih fokus di acting.. masih banyak banget yang aku mau lakuin di dunia acting.

What about the next Hollywood movie?
I don’t know for sure to be honest. It’s so unpredictable. Even American actors wouldn’t know… you do casting, nunggu and got zero. For me, Hollywood
itu sesuatu yang keren kalau memang ada, tapi I am not specifically chasing there. Now rather than dreaming of Hollywood or things like that, I would better focus on Indonesian film industry and do the best I can and hopefully it will bring you somewhere that you never know.

Other plan di luar film?
After piano I will practice another instrument either drum or saxophone. Never too late to learn something great. That’s the beautiful things of life.

Motto hidup seorang Joe Taslim?
Appreciate life and love what you do…it will bring you somewhere and give you more happiness

Previous articleKejuaraan Bulutangkis Bergengsi TOTAL BWF Sudirman Cup 2017
Next articlePagelaran Indonesia Beautiful 2 Memukau Sydney