Internet of Things, Ketika Dunia Kita Terkoneksi

1478
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep komputasi yang menggambarkan masa depan di mana benda-benda fisik sehari-hari akan terhubung ke Internet dan dapat mengidentifikasi dirinya ke perangkat lain. Istilah ini erat diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequensi Identifity) sebagai metode komunikasi, meskipun dapat juga mencakup teknologi sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR.

IoT penting karena obyek yang dapat mewakili dirinya secara digital menjadi sesuatu yang lebih besar daripada obyek itu sendiri. Tidak lagi hanya sekadar apakah objek itu berhubungan dengan Anda, tetapi kini terhubung ke obyek dan pusat data di sekitar. Ketika banyak objek bertindak bersama-sama, mereka dikenal sebagai memiliki “kecerdasan ambien.” Singkat kata, segala sesuatu dalam hidup kita, mulai dari lampu jalan hingga rumah sakit, akan dibuat “pintar.”

Istilah Internet of Things pertama kali dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT. Saat itu, Ashton menilai Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Saat ini, penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan, sehingga tidak mengherankan jika definisi standar mengenai hal ini masih belum bisa benar-benar dirumuskan.

Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation), misalnya, mendefinisakan Internet of Things sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi.

Infrastruktur sendiri terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ini juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.

Hal yang tak jauh berbeda diutarakan SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte). Menurut perusahaan penyedia solusi dari Jerman ini, Internet of Things merupakan dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan dimana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

Sementara ETP EPOSS, melihat Internet of Things sebagai jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.

Things dalam Internet of Things
Things, dalam Internet of Things, sejatinya tak hanya semata tentang tablet, smartphone, ataupun komputer saja, ini bisa juga berupa orang dengan monitor jantung implan, peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil dengan sensor built-in atau objek alami atau buatan manusia yang dapat diberi alamat IP dan dilengkapi dengan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan.

Sejauh ini, Internet of Things dikaitkan paling dekat dengan komunikasi mesin-ke-mesin (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, serta utilitas minyak dan gas. Produk yang dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M sering disebut sebagai cerdas.

Bagaimana IoT Bekerja?
Internet of Things bekerja dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapapun.

Di sini, internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut.

Terdengar mudah, bukan? Tapi tentu saja bukan tanpa kesulitan. Tantangan terbesar dalam melakukan konfigurasi pada Internet of Things adalah menyusun jaringan komunikasi itu sendiri, dimana jaringan tersebut tak hanya terbilang kompleks, tetapi juga memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu, biaya yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Implementasi Internet of Things
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, Internet of Things mengacu pada pengidentifikasian suatu objek yang digambarkan secara virtual di Internet. Jadi dapat dikatakan bahwa Internet of Things adalah bagaimana suatu objek yang nyata di dunia ini digambarkan di dunia maya (Internet).

Samsung, dalam ajang IFA yang digelar di Berlin, Jerman beberapa waktu lalu mungkin hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang menunjukkan bagaimana Internet of Things (IoT) sebagai sebuah visi menjadi nyata. Melalui ajang tahunan ini perusahaan asal Korea Selatan itu menampilkan berbagai perangkat baru yang terhubung satu sama lain. Bayangkan bagaimana televisi di rumah Anda mati dengan sendirinya ketika Anda tanpa sengaja tertidur, atau bagaimana AC menyesuaikan suhu untuk lingkungan tidur yang sempurna. Pun demikian dengan ketika Anda yang sedang diburu-buru waktu, hanya perlu menggunakan aplikasi di smartphone untuk membuat mesin cuci bekerja.

Tak hanya itu, bahkan Starbucks dalam beberapa tahun ke depan, dilaporkan berencana menghubungkan kulkas dan mesin kopi milik mereka dengan teknologi yang sama, Internet of Things. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan pelayanan mereka dengan mengetahui apa saja yang lebih disukai konsumen, meramalkan kebutuhan stock barang (kopi,dan lain-lain), dan masih banyak lainnya yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan keuntungan.

Bisa dibayangkan bukan, apa jadinya ketika semua benda, bahkan manusia, hewan dan tumbuhan dilengkapi dengan alat pengidentifikasian? Semua akan bisa dikelola secara efisien dengan bantuan komputer, dan pekerjaan tak hanya menjadi lebih mudah, tetapi juga lebih cepat, dan lebih efisien. (Ida)

Previous articleHendo 2.0
Next articleSoto Ayam